ADSENSE

Jumat, 05 Oktober 2012

Mengendalikan Eksposur



Kadang saya mendapatkan pertanyaan dari murid saya, bagaimana cara memulai untuk setting bukaan, shutter speed dan ISO? nah tidak ada jawaban yang pasti. Setiap orang memiliki gaya dan kebiasaan yang berbeda-beda apalagi di jaman sekarang, dimana setiap kamera sudah punya banyak mode-mode otomatis dan semi otomatis yang canggih.
Nah, bagaimanakah gaya jaman orang dulu? sebelum kamera digital yang serba otomatis ini dibuat?
Pertama-tama adalah dengan menentukan ISO. Di jaman dulu, ISO disebut juga dengan ASA, yaitu tingkat kepekaan film. Nah, kita pertama-tama memilih film dengan ASA sesuai dengan kondisi cahaya tempat kita memotret. Di keadaan yang terang, kita memakai film dengan ASA 100 atau 200. Di kondisi yang agak gelap, kita memakai ISO 400 atau 800. Di tempat yang gelap sekali, kita memakai ISO 1600.
Hal ini bisa diaplikasikan juga di era fotografi digital. Kamera mode yang kita pakai adalah manual, supaya bisa mengendalikan nilai-nilai bukaan, shutter speed dan ISO.
Pertama-tama kita menetapkan ISO berdasarkan kondisi cahaya yang ada. Kemudian, tinggal mengatur bukaan yang dikehendaki sesuai dengan seberapa blur latar belakang yang diinginkan. Terakhir, kita tinggal mengatur shutter speed sesuai dengan kondisi cahaya yang ada.
Cara lain yang saya pakai dengan kamera Nikon adalah memanfaatkan fungsi auto ISO.
Kamera Nikon yang saya pakai D90 dan D700, dan sepertinya hampir semua kamera DSLR Nikon memiliki fungsi auto-ISO yang canggih. Ini bisa sangat membantu bila dimanfaatkan dengan baik.
Pertama-tama kita mengatur batas maksimum ISO yang dikehendaki. Semakin tinggi nilai ISOnya, fotonya akan semakin buruk, tapi ISO tinggi penting juga untuk mencegah foto terlalu gelap atau shutter speed menjadi terlalu rendah sehingga gambar blur. Biasanya saya set ISO minimum ke 200 dan maksimum ke ISO 1600. Hal ini karena ISO 3200 kualitas fotonya sudah terlalu buruk menurut saya untuk kamera Nikon D90. Untuk kamera full frame seperti Nikon D700, saya berani memakai sampai ISO 4000.
Kemudian saya mengatur minimum shutter speed minimum. Nah nilai ini tergantung dari lensa yang dipakai. Kalau lensanya panjang atau saya foto benda yang bergerak, saya set minimumnya agak cepat misalnya 1/250 detik supaya foto tidak blur.
Setelah itu, saya tinggal memakai mode kamera A/Av alias aperture priority untuk mengatur bukaan, kamera akan secara otomatis mencari nilai shutter speed dan ISO yang dikehendaki.
Keuntungan memakai cara ini dibanding cara tradisional adalah kita tidak usah repot mengubah setting shutter speed dan ISO dan juga tidak takut foto menjadi blur. Lalu keuntungan lainnya  adalah kita mendapatkan foto dengan nilai ISO yang lebih optimal daripada tetap di satu nilai saja

mr gabont
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar